Politik Mercusuar

By Anonymous - January 10, 2013

Patung Selamat Datang Bundaran Hotel Indonesia
lagi baca baca buku sejarah ,
nemu sesuatu nih ...


Politik Mercusuar adalah politik yang dijalankan oleh Presiden Soekarno pada masa Demokrasi Terpimpin yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai mercusuar yang dapat menerangi jalan bagi Nefo (New Emerging Forces) (kekuatan baru yang sedang tumbuh) di dunia. Proyek-proyek besar dan spektakuler pun diselenggarakan dengan harapan dapat menempatkan Indonesia pada kedudukan terkemuka di kalangan Nefo. Proyek-proyek tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar bahkan mencapai milyaran rupiah.



Politik Mercusuar ini mendapat kecaman dari berbagai kalangan yang menganggapnya sebagai pemborosan uang negara. Dalam biografinya “Bung Karno Penyambung Lidah Rakjat Indonesia” yang ditulis oleh Cindy Adams, Soekarno menjelaskan:

    “Banyak orang memiliki wawasan picik dengan mentalitas warung kelontong menghitung-hitung pengeluaran itu dan menuduhku menghambur-hamburkan uang rakyat. Ini semua bukan untuk keagunganku, tapi agar bangsaku dihargai oleh seluruh dunia. Seluruh negeriku membeku ketika mendengar Asian Games 1962 akan diselenggarakan di Ibukotanya. Kami lalu mendirikan stadion dengan atap melingkar yang tak ada duanya di dunia. Kota-kota di mancanegara memiliki stadion yang lebih besar, tapi tak ada yang memiliki atap melingkar. Ya, memberantas kelaparan memang penting, tetapi memberi jiwa mereka yang tertindas dengan sesuatu yang dapat membangkitkan kebanggaan – ini juga penting.
Jembatan Semanggi


Berikut adalah beberapa bangunan yagn termasuk dalam Proyek Mercusuar :
  • Gelora Bung Karno
  • Hotel Indonesia
  • Jembatan Semanggi
  • Bendungan Jatiluhur
  • Patung Selamat Datang (patung yang berdiri menghadap timur atau arah Bandar Udara Kemayoran
  • Gedung CONEFO (Gedung DPR, MPR, dan DPD DKI Jakarta)
  • Biaya perjalanan delegasi asing

Politik Mercusuar berakhir dengan meletusnya Peristiwa G 30 S tahun 1965 yang memudarkan kepercayaan rakyat terhadap Presiden Soekarno hingga lengsernya beliau tahun 1967.



menurut aku ,
benar juga pendapat bapak Soekarno bahwa membangkitkan kebanggaan itu juga penting. 
karena buat aku ,
jika sudah bangga akan sesuatu ,
kita akan berusaha untuk menjaga dan mempertahankan kebanggaan tersebut .
bahkan ,
akan berusaha untuk menghasilkan kebanggaan kebanggan yang baru.
hal ini tentu saja akan membuat rakyat Indonesia semakin terpacu untuk bekerja melakukan yang terbaik ,

Gelora Bung Karno
berkreasi semaksimal mungkin ,
serta ,
menghargai dan mencintai apa yang sekarang telah dimiliki..

gengsi dong ,
kalo kebanggan cuma satu dan ga nambah nambah ..
:)

sama juga seperti prestasi ,
harus selalu ditingkatkan ,
dan dihasilkan sebanyak mungkin ...
setuju ?
^____^

  • Share:

You Might Also Like

5 comments