Lupakan Kantong Plastik

By Anonymous - January 29, 2013

Hati-hati dengan kantong plastik, terutama yang berwarna. Sadar atau tidak, benda yang satu ini pemicu utama terjadinya penyakit kanker.

Mendengar kata ‘belanja’, mungkin yang terbayang tidak akan jauh dari kantong plastik atau tas kresek. Tak percaya? Coba berkunjung ke pasar swalayan, di sana Anda dapat melihat para pembeli yang menenteng tas kresek berisi barang belanjaan lebih dari dua buah. Berbelanja di pasar tradisional juga tidak jauh berbeda.

Jika Anda berbelanja di satu lapak di pasar tradisional, biasanya akan dapat ‘bonus’ dari penjual minimal 1 buah kantong plastik. Tinggal hitung saja, berapa lapak yang disinggahi, itulah jumlah sampah plastik yang akan dibawa pulang ke rumah. Biasanya kantong plastik bekas belanja akan dipakai untuk membungkus, ditaruh di keranjang sampah, hingga dikumpulkan untuk kantong cadangan.


Di Indonesia, penggunaan kantong plastik masih ‘semena-mena’. Bandingkan dengan pemerintah Italia yang secara resmi melarang penggunaan kantong plastik (tas kresek) sejak tahun 2011. Perdana Menteri Italia saat itu, Silvio Berlusconi mengeluarkan aturan yang melarang toko dan supermarket menggunakan tas kresek. Aturan ini, membuat Italia menjadi negara Uni Eropa pertama yang memberlakukan larangan pemakaian tas plastik. Kabarnya, Prancis pun mulai menyusul Italia.

Beda di Italia, beda di Indonesia. Faktanya, tidak semua orang bisa langsung mengucapkan “Saya Anti Tas Kresek!” Pelarangan pemakaian tas kresek sepertinya akan mengganggu hajat hidup orang banyak. Pemikiran seperti itu terpatri.

Anti plastik ‘kresek’! Tapi, kini, setidaknya telah mulai bermunculan gerakan sosial pengurangan pemakaian tas kresek atau kantong plastik dengan cara membawa tas belanja sendiri. Gerakan ini muncul karena mereka galau melihat budaya tas kresek yang semakin merajalela.

Mereka tidak menggunakan tas kresek, karena memang mengandung bahan kimia yang berbahaya. Tak heran sejak pertengahan tahun lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan peringatan resmi tentang bahaya tas kresek. Berdasarkan hasil penelitiannya, kantong kresek, terutama yang berwarna hitam, merupakan produk daur ulang yang mengandung bahan kimia berbahaya.

Tak hanya itu, dalam proses daur ulang, produsen juga tak memerhatikan riwayatnya. Apakah bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, kotoran hewan, kotoran manusia, atau limbah logam berat. BPOM meminta masyarakat tak menggunakan kantong kresek sebagai wadah makanan, terutama makanan siap santap. Selain diragukan kebersihannya, kantong kresek berwarna dikhawatirkan mengandung zat karsinogen, yang dalam pemakaian jangka panjang dapat memicu kanker.

Bahan kimia plastik tak hanya mudah terurai dan migrasi ketika terkena makanan panas. Namun, juga makanan mengandung asam, cuka, vitamin C, berminyak atau berlemak. Tak berlebihan, jika Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor dan Institut Pertanian Bogor (IPB) mengimbau agar daging kurban tidak dimasukkan dalam kantong kresek, terutama warna hitam.

Selain kantong kresek, kemasan plastik berbahan polivinil klorida (PVC) dan kemasan makananstyrofoam juga berisiko melepaskan bahan kimia berbahaya. Jangan menggunakan kemasan makanan mengandung PVC sebagai wadah makanan panas, berminyak, berlemak atau mengandung alkohol.

Selain itu, tas kresek juga bisa menjadi pemicu kanker dan juga memerlukan waktu 50-100 tahun untuk terurai. Beberapa jenis plastik bahkan dapat bertahan hingga ribuan tahun. Untuk plastik Oxium yang digembar-gemborkan dapat terurai dengan sendirinya, pada kenyataannya tidaklah demikian.

Tentunya, agar dapat terhindar dari berbagai macam bahaya itu, sebaiknya gunakanlah tas belanja yang terbuat dari kertas, kain batik/katun, parasut atau bahan lainnya menjadi alternatif pengganti kantong plastik.

Tas belanja ini sengaja dibuat dari pakaian bekas yang  bahannya mudah di dapat. Selain itu, juga memiliki banyak kelebihannya seperti :
  • Murah karena tidak keluar ongkos membeli bahan; 
  • Desainnya sederhana; 
  • Muat banyak dan kuat; 
  • Motif bahan bervariasi; 
  • Dapat dipakai berulang-ulang; 
  • Mudah dicuci.

Jadi, sebaiknya tinggalkan kebiasan yang dapat membuat Anda sakit, terlebih dari serangan kanker yang mematikan!





  • Share:

You Might Also Like

0 comments