Sekejap Di Shanghai

By diLa - July 13, 2017

Besok terbang menuju Denpasar, pagi, mungkin bisa disebut dini hari. Koper dan segala perlengkapan terbang sudah siap. Sekarang tinggal ke toilet untuk bebersih dan gosok gigi. Lampu kamar sudah dimatikan tinggal tarik selimut kemudian segera terlelap. Tiba-tiba ada email masuk yang menginformasikan bahwa jadwal terbang di re-route menjadi ke Cina!

Masih tetap RON di Denpasar semalam, kemudian dilanjutkan terbang dan stay di Ningbo, Cina. Dari sini, pengalaman seru tak terlupakan itu dimulai.


Tiba di Ningbo siang, pesawat kosong tanpa penumpang. Selama penerbangan bingung tak tahu harus melakukan apa lagi. Dari Ningbo Lishe International Airport membutuhkan waktu sekitar tiga puluh menit menggunakan mobil menuju hotel kami. Akhirnya sampai juga di salah satu hotel berbintang tempat kami akan menginap. Seru, karena di depan hotel tersebut, dengan berjalan kaki aku sudah bisa mencapai suatu pusat perbelanjaan terbesar, Tianyi Square. Konsepnya indah, toko-toko berjajar mengelilingi area outdoor yang luas, indah sekali kelap kelip lampu di malam hari. Disini, kami tak lupa membeli minuman kekinian yang berbahan dasar buah mangga. Semua serba mangga, ada jus, es serut, jelly, hingga potongan buah mangga. Rasanya manis dan segar.

Hari kedua kami akan pergi ke salah satu tempat yang sangat ingin aku kunjungi. Kami pergi menggunakan kereta cepat dari Ningbo menuju Shanghai Hongqiao dengan waktu perjalanan kurang lebih selama 3,5 jam. Kemudian dilanjutkan mengunakan metro yang akan berhenti di station terakhir, Disney Resort Station. Akhirnya setelah berjam-jam di jalan kami tiba di Shanghai Disney Resort. Taman tematik yang aku impikan. Ya Tuhan, gemetar aku dibuatnya!

Hari ini, 12 Juli, disana sangat ramai. Kabarnya sedang musim liburan sekolah. Aku membayar tiket sebesar RMB499 untuk dapat melihat keajaiban di dalamnya. Sungguh, semuanya indah sekali. Seperti berada di negeri dongeng. Semua wahana ramai, bahkan untuk mengantri satu wahana saja dibutuhkan lebih dari 60 menit, kata petugasnya menjelaskan saat aku bertanya. Akhirnya, kami memutuskan untuk duduk dan menikmati Pepsi E-Stage Tomorrowland, musiknya seru, membuat tubuh yang lelah ikut bergoyang. Tak terasa langit sudah gelap, buatku, rasanya malam datang lebih cepat hari ini. Dengan gontai kami berjalan menuju gerbang keluar dan mulai memikirkan bagaimana caranya tiba di hotel kembali. Tanpa pikir panjang aku berkata kepada Captain untuk pergi dan segera berlari ke tempat penjualan merchandise untuk membeli beberapa kenang-kenangan khas Disney Shanghai.

Dengan terburu-buru kami segera menuju metro station untuk membeli tiket kembali menuju Shanghai Hongqiao. Dapat! Senang sekaligus lelah sekali rasanya. Duduk di kereta dengan AC yang dingin terasa nikmat.

Sampai juga di station Shanghai Hongqiao di waktu yang sangat mepet. Kami berlarian menuju loket untuk membeli tiket kembali menuju Ningbo. Dan ternyata, sudah tidak ada kereta tersedia. Pengalaman seumur hidup baru aku dapatkan, aku tidur di bandara Shanghai! Kami membeli mie instant kemudian menyantapnya di kursi tunggu, tempat kami tidur kelak. Tidur di kursi besi gandeng tiga berbantal tas masing-masing di bandara asing sungguh pengalaman yang tak terlupakan. Kami semua tidur beberapa jam yang kemudian disusul oleh beberapa wisatawan lainnya yang hendak terbang pagi nanti. Aku terbangun sesaat dan melihat petugas bandara mengangkat tiang setinggi pinggang orang dewasa kemudian menyambungkan tali di tiang lainnya, membatasi kursi-kursi yang kami gunakan untuk tidur. Langit di luar kaca terlihat sangat gelap, tetapi bulan bulat putih sedang terang sempurna. Malam indah yang baik untuk dikenang, pikirku.

Alarm berbunyi pertanda kami semua harus segera bersiap. Satu persatu kami bergantian pergi ke toilet untuk membersihkan diri. Setelah siap kami berjalan menuju loket untuk membeli tiket kereta kembali ke Ningbo. Tiket ditangan, sekarang tinggal berjalan untuk memasuki kereta. Kembali melanjutkan tidur dalam perjalanan membuat waktu perjalanan terasa pendek. Sampai di Ningbo tetap harus mengumpulkan tenaga dan menguatka kaki untuk berjalan menuju hotel. Tiba di hotel pagi hari, melihat kasur rasanya merupakan anugerah. Mandi dan segera meluruskan pinggang di kasur empuk adalah hal yang paling diinginkan kali ini. Karena siang nanti, kami semua harus kembali terbang menuju Denpasar.

13-july-17

  • Share:

You Might Also Like

0 comments