Sayap Sayap Patah
By Anonymous - January 09, 2013
Berasal dari salah satu buku magnum opus (Latin, artinya great work) dari sang maestro sastra, Kahlil Gibran adalah Sayap Sayap Patah. Puisi Sayap Sayap Patah ini akan membantu pembaca untuk ikut lebih menghayati bagaimana remuk redamnya sang tokoh “Aku”, ketika ia menyadari bahwa jalinan kasih diantara mereka tak akan pernah menepi.
Wahai langit
Tanyakan pada-Nya
Mengapa Dia menciptakan sekeping hati ini..
Begitu rapuh dan mudah terluka
Saat dihadapkan pada duri-duri cinta
Begitu kuat dan kokoh
Saat berselimut cinta dan asa
Tanyakan pada-Nya
Mengapa Dia menciptakan sekeping hati ini..
Begitu rapuh dan mudah terluka
Saat dihadapkan pada duri-duri cinta
Begitu kuat dan kokoh
Saat berselimut cinta dan asa
Mengapa Dia menciptakan sayang dan rindu
Didalam hati ini
Mengisi kekosongan di dalamnya
Menyisakan kegelisahan akan sosok sang kekasih
Menimbulkan segudang tanya
Menghimpun berjuta asa
Memberikan semangat
Juga meninggalkan kepedihan tak terkira
Mengapa dia menciptakan kegelisahan di relung jiwa
Menghimpit bayangan
Menyesakkan dada
Tak berdaya menolak gejolak yang menerpa
Wahai ilalang…
Pernah kah kau merasakan rasa yang begitu menyiksa ini
Mengapa kau hanya diam
Katakan padaku
Sebuah kata yang bisa meredam gejolak hati ini
Sesuatu yang dibutuhkan raga ini
Sebagai pengobat untuk sakit yang tak terkendali
Desiran angin membuat berisik dirimu
Seolah ada sesuatu yang kau ucapkan padaku
Aku tak tahu maksudmu
Hanya menduga
Bisikanmu mengatakan ada seseorang dibalik bukit sana
Yang menunggumu dengan setia
Menghargai arti cinta
Hati yang terjatuh dan terluka
Merobek malam menorah seribu duka
Kukepakkan sayap-sayap patahku
Mengikuti hembusan angin yang berlalu
Menancapkan rindu
Di sudut hati yang beku
Dia retak, hancur bagaikan cermin
Berserakan..
Sebelum hilang di terpa angin
Sambil terduduk lemah
Kucoba mengais sisa hati
Bercampur baur dengan debu
Ingin kurengkuh
Ku gapai kepingan di sudut hati
Hanya bayangan yang kudapat
Ia menghilang saat mentari turun ke peraduannya
Tak sanggup ku kepakkan sayap ini
Ia telah patah
Terusuk duri-duri yang tajam
Hanya bisa meratap
Meringis
Mencoba menggapai sebuah pegangan
0 comments