Hadiah Untuk Kami
By Anonymous - October 25, 2012
Sepucuk Hadiah Dari Kami
Untuk Kalian dan Kita Semua
“Seperti halnya kalian yang memberi kami semangat saat keluar, kami ingin menyambut dunia baru ini pada kalian “
Assalamu’alaikum Warrahmatulllahi Wabarakatuh.
Saya ucapkan rasa syukur sebesar-besarnya kepada Allah SWT atas
segala limpahan karunia-Nya , perlindungan-Nya, kesempatan untuk selalu
memperbaiki diri dan menjadi manusia bertanggung jawab terhadap
pilihan-pilihan hidupnya. Saya ucapkan terimakasih kepada Seluruh
Civitas akademika Politeknik Telkom yang telah bekerja keras dan
berjibaku pada tantangan permainan Allah dimana sebenarnya DIA ingin
melihat seberapa besar usaha kita, seberapa payah kita bersusah payah
menuntut ilmu agar dapat bermanfaat orang lain. Agar cita-cita kita
bersama untuk “memberi dan membawa dunia” dapat terlaksana dari bekal
yang telah kita raih bersama di kampus ini. Izinkan saya memberikan
selamat dalam sebuah hikmah yang saya tulis.
Calon wisudawan yang saya cintai,
Memberi dan membawa pada dunia harus kita pahami sedalam-dalamnya
dalam sanubari kita. Para pendiri dan visioner di kampus ini
menginginkan bahwa agar kita semua dapat membawa dan mengimplementasikan
visi tersebut di dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Agar
lulusannya dapat menjawab setiap pertanyaan yang ada di dunia ini.
Sebagai manusia yang beriman, kita visi tersebut juga sangat relevan
untuk mengantarkan kita menjadi manusia yang paling baik disisi sang
pencipta. Dimana setiap aktivitas kita pada dasarnya adalah untuk
mengangungkan nama Allah Azza Wa Jalla. “sebaik-baiknya manusia adalah
yang paling bermanfaaat untuk orang lain”. Dari riski-Nya kita adalah
orang yang diberikan kesempatan untuk dapat menempa kehidupan di kampus
ini. Dari setiap kelembutan Nya kita diberikan kesempatan untuk berbuat
salah dan kemudian memperbaiki diri. Seperti saya yang juga berbuat
salah dan selalu ingin memperbaiki diri. Sehingga berharap akan dapat
menjadi manusia yang paling baik disisiNya karena mampu memberikan
pengaruh dan perubahan besar pada orang-orang disekeliling kita,
sehingga tujuan kita adalah tanggung jawab bersama untuk turut membangun
lingkungan besar kita . Indonesia .
Para Pendiri Bangsa sedang menunggu
Calon wisudawan yang saya cintai,
Para pendiri bangsa telah berjibaku , berkorban , dan menyingkirkan
egositas mereka untuk hidup nyaman. Soekarno, Bung Hatta, Syahrir,
mereka punya seribu kesempatan untuk hidup nyaman. Disaat 95% masyarakat
tahun 1945 belum bisa membaca dan menulis mereka sudah studi sampai
Strata 2 dan menjadi putra terbaik negeri ini. Mereka punya sejuta
pilihan menjadi orang kaya, hidup nyaman, bekerja di perusahaan asing
dan melalui hidup tanpa serangan penjajah. Tapi mereka tinggalkan semua
pilihan hidup itu dan mereka lebih memilih turun dan berperang
menghadapi imperialism dimana taruhannya adalah nyawa.Mereka ajarkan
manusia-manusia Indonesia yang bodoh, membelikan beras dengan kantong
mereka yang kosong, membela peradilan yang sangat tidak adil. Mereka
memilih diasingkan dan menjadi “MAN BEHIND THE WIN” . Mereka belajar
keras, mempertahankan harga diri bangsa, berperang , berunding,
bernegosiasi, diasingkan, dibunuh. Lalu apa sebenarnya tujuan mereka?
Mereka hanya menginginkan kemerdekaan dalam arti seluas-luasnya,
termasuk kemerdekaan pikiran. Kemerdekaan yang berdaulat penuh,
sedangkan tujuan kemerdekaan berbangsa dan bernegara itu sendiri adalah
untuk menyelenggarakan kesejahteraan rakyat.
Disekeliling kita masih kita jumpai rakyat yang mati kelaparan.
Mencuri buah hanya demi kelangsungan hidup, kita masih melihat blok-blok
migas kita dijual kepada asing, sedangkan rakyat kita masih kelaparan,
di pulau terluar mereka bersyukur dengan sekolah yang terselenggara 1
minggu sekali dengan bermil-mil jauhnya (cerita saya dapatkan dari kawan
pengajar muda di wasior, Indonesia ). Semua begitu nyata didepan mata
kita.
Calon Wisudawan Politeknik Telkom yang saya banggakan,
Lalu bagaimana dengan kita? Dimana kita sekarang ? saat mereka para
kaum papa terhimpit ingin memilih mati namun Tuhan belum mengijinkan
mereka yang tak sanggup menghadapi kerasnya dunia.Saatnya kita bantu
mereka. Mungkin kita masih sangat disibukkan dengan impian untuk
memperkaya diri, kita masih disibukkan dengan agenda bagaimana membuat
bos senang, kemudian saat kita menua dan hanya tau waktu kita sudah
habis dan tidak ada waktu untuk menjadi manusia yang TERBAIK. Tapi saya
berharap kita semua dapat terus bergerak pelan-pelan , bersama-sama, dan
konsisten ke arah jalan yang terang dan menyelamatkan mereka yang
tersesat .Mungkin Tuhan mengijinkan kita untuk menjadi penerang yang
baik. Mungkin juga kata-kata ini terlalu normatif dan puitis.
Kita Manusia Terbaik
Wisudawan Politeknik Telkom yang manis,
Manusia yang berjalan tanpa mengetahui tujuan adalah manusia yang
telah tersesat. Seperti halnya kita para wisudawan dan alumni Politeknik
Telkom yang membanggakan ini. Jangan sampai kita saat melangkahkan kaki
ke depa tidak mengerti arah jalan pulang. Jalan pulang ke tempat yang
paling tinggi dan agung di kolong langit ke 7. Saya berharap teman-teman
mengerti bahwa kita telah diciptakan dari visi yang luar biasa hebat,
kita diciptakan dari visi yang sangat besar untuk menjadi “manusia
terbaik” maka mari kita ambil langkah tersebut dan lakukan hal –hal
besar. “tenaga kita akan habis dengan agenda kecil saat kita tidak
memiliki agenda besar dalam hidup kita” (anis mata). Saya menulis surat
ini dalam keadaan sadar bahwa saya juga belum menghasilkan apapun tetapi
saya sedang belajar memahami bagamana cara menjadi manusia besar.
Manusia pembelajar dan terus belajar.
Politeknik Telkom Tercipta karena ingin memiliki peran sebagai actor utama untukPembangunan Indonesia
Saya yakin kampus ini diciptakan bukan karena alasan kecil seperti
“memenuhi kebutuhan industry” dan menjadi bagian kecil dalam agenda
berbangsa ini. Saya yakin kita dibentuk dengan latar belakang yang
berbeda seperti kampus lain, melainkan karena tujuan kita begitu besar
dan agung yaitu untuk turut "mengubah wajah dunia". Untuk membawa dunia,
kita tidak mungkin hanya menjadi seorang kuli panggul, dan underbow
industrialisasi asing. Walapun hal tersebut halal dan sangat layak untuk
dilakukan. Tetapi kawan , mari kita terbangkan diri kita dan bermimpi
lebih jauh lagi. Bahwa kita selama ini memiliki potensi yang sangat luar
biasa lebih dari hanya sekedar menjadi seorang pengikut. Walaupun
terkadang kita juga tetap menjadi seorang pengikut. Cukup satu saja
manusia besar yang kita ikuti yaitu Rasulullah SAW. Manusia besar yang
terlahir untuk mengubah bangsa yang jahil. Sama seperti kita di negeri
yang masih penuh sesak dengan kejahilan ini, maka kita adalah pasukan
pemberontak pertama. Kita akan memberontak dengan 100 kali lipat dengan
focus dan kerja keras untuk belajar mencipta. Mari kita rawat
Indonesia kita dan menjadi orang yang berkontribusi besar. Mari kita
berpikir besar, karena berpikir besar dan bertindak besar adalah pilihan
yang wajib kita ambil. karena kamu adalah apa yang kamu pikirkan (BUdha).
Angkatan Role Model
Calon Wisudawan terkasih,
Saya belajar dari kampus besar bahwa untuk menjadikampus besar maka
dibutuhkan alumni yang bermental besar. Seperti halnya mereka , kita
juga bisa melakukannya. Seperti halnya mereka, kita juga mungkin untuk
merealisasikannya. Kata salah satu guru besar di ITB, untuk membentuk
kampus yang berkarakter maka salah satu factor penting adalah role
model. Sial sekaligus menjadi keuntungan buat kita bersama. Hari ini
kita adalah role model karena kita adalah angkatan-angkatan awal. Dimana
seharusnya di dalam diri kita harus memiliki cita-cita besar agar makin
banyak tercipta orang besar yang mampu berbuat banyak untuk negeri ini.
Sehingga perilakunya bisa dicontoh oleh adik-adik kita. Saya berharap
rasa senang wisudawan tidak berakhir dengan foto bareng, bersedih ria di
dalam tawa sambil menanti kebingungan karena akan berjibaku dengan
dunia nyata. Tetapi mari kita belajar memahami posisi kita saat ini ,
mau tidak mau suka tidak suka.
HANYA BERSAMA KITA BISA
calon wisudawan Politeknik Telkom yang hebat,
Saya amat berterimakasih telah diberikan kesempatan belajar hidup di
kampus tercinta dan membanggakan ini. Kita masih memiliki seratus
kekurangan dan sejuta kelebihan dan jangan beralasan pada apapun yang
membuat kita melupakan dimana tempat kita berpijak. Jas merah, jangan
sekali kali melupakan sejarah dari mana kamu dilahirkan (bung karno) .
Politeknik Telkom adalah tempat kita dilahirkan pertama kali, dimana
kita menjadi bagian terpenting untuk ada di muka bumi ini. Untuk
membangun kampus tercinta kita ini maka saya yakin orang hebat sekalipun
hanya bisa menggapai mimpinya " bersama-sama". Sudah didahului oleh
alumni pendahulu kita , saat yang lain masih menganggur maka yang lain
akan membantu mencarikan pekerjaan. Saat yang lain ingin berkarya maka
menyediakan jaringan. Saat yang lain butuh cerita maka kita bercerita.
Kerja sama itu seperti tali yang tidak akan pernah terpotong. Saya ingin
diantara kita akan ada ikatan kekeluargaan yang sangat kuat, "bagai
kapas yang ditenggelamkan di dalam air" , persahabatan antara kapas dan
air dimanapun kita berada. Saya telah mengawali , dari manapun jurusan
kalian apapun profesi kalian, jika ada yang bisa saya lakukan maka saya
akan melakukan yang terbaik untuk kalian. Agar kita berhasil
bersama-sama dalam jumlah yang besar. “sekali teman tetap teman”.
Calon Wisudawan , sejawat, POLITELSIAN
Di dalam kumpulan organisasi yang kita ikuti ,kelas-kelas, unit-unit
prodi –prodi saya merasa mereka adalah factor terpenting dalam
keberjalanan hidup. Maka saya ucapkan terimakasih pada bagian tersebut
yang sudah bersinergi tanpa terkecuali dan telah membimbing sejawatku
tercinta (POLITELSIAN, #seperti alumni oxford yang disebut oxian, alumni
binus disebut binusian). Saya menguncapkan selamat kepada seluruh
POLITELSIAN, saya ucapkan kolega yang bekerja bersama di BAdan Eksekutif
Mahasiswa Politeknik Telkom pada semua kabinet di aneka masa, Saya
ucapkan terimakasih kepada Lembaga SYiar Mahasiswa, Saya ucapkan selamat
kepada kolega di HIMAKA yang masih menghasilkan alumni terbaik di
kawasan pendidikan Telkom, HMMI, HIMATEK, Unit dll yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu. May Allah will blessing you.
Selamat dengan segala rasa dari saya. Saya bangga pada kita semua ,
kita bersama. Mari jangan berhenti membantu keberhasilan calon penerus
kita (adik-adik kita), kita harus turun dan tetap menempelkan bola dunia
dalam genggaman dalam hati kita dan mereka. Selamat diwisuda, bahwa
seorang Ahli Madya adalah seorang agen yang mengerti bahwa kedudukannya
berada ditengah –tengah kehidupan (madya=tengah). Bahwa seorang ahli
madya memiliki tanggung jawab untuk menjadikan manusia –manusia terbaik
yang lain. Semoga selalu diberikan keberuntungan.
Wassalamu’alaikum Wr Wb.
Salam cinta dari kami,
Geni Isno Murti
“Si kerdil yang ingin menjadi besar”
Ketua Umum Ikatan Alumni BEM Politeknik Telkom
Saturday, October 20, 2012 at 1:19am
Saturday, October 20, 2012 at 1:19am
0 comments